Ilmu Budaya Dasar Tugas ke-12- Harapan
Ilmu Budaya Dasar Tugas ke-12- Harapan
1. Apa yang anda ketahui tentang " Harapan"2. Apa yang menjadi harapan anda dalam hidupDalam Buku Filsafat Ilmu, Dr. Yuyun menjelaskan tentang tiga teori kebenaran yaitu : a. Teori Koherensi atau konsistensi b. Teori Korespondensi c. Teori Pragmatis3. Jelaskan dan berikan contoh dalam kehidupan tentang implementasi teori-teori tersebut4. Jelaskan tentang berbagai kepercayaan berikut ini dan bagaimana usaha meningkatkannya a. Kepercayaan pada diri sendiri b. Kepercayaan pada orang lain c. Kepercayaan pada pemerintah d. Kepercayaan pada Tuhan YMEJawab:
1. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
2. Setiap manusia dalam hidupnya pasti memiliki yang namanya harapan. Manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Bahkan seseorang yang akan meninggal pun memiliki harapan, biasanya berupa pesan-pesan terhadap ahli warisnya.
Dengan munculnya harapan membuktikan bahwa manusia tersebut memiliki arti dalam hidupnya, harapan pun muncul dari pada saat manusia kecil hingga tua, hal tersebut sudah sangat wajar terjadi. Harapan setiap manusia berbeda-beda sesuai dengan apa yang ia sedang butuhkan pada saat itu.
Suatu harapan akan lebih terlihat nyata apabilakita melakukan suatu proses untuk mengejar harapan tersebut, setiap harapan pasti akan selalu kita dapatkan, semua tergantung dari usaha-usaha kita, seberapa keras kita berusaha maka harapan pun akan terwujud dengan sendirinya.
3. a. Teori koherensi atau teori konsistensi merupakan teori kebenaran yang diterima oleh kelompok idealis, walaupun teori tersebut tidak terbatas pada kelompok tersebut.
Teori koherensi menempatkan kebenarannya dalam konsistensi di segala pernyataannya. Menurut teori koherensi, suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Pernyataan yang benar merupakan pernyataan yangbkoheren, menurut logika, dengan pernyataan-pernyataan yang lain yang relevan. Bentuk paling sederhana dari teori koherensi yaitu perlunya konsistensi yang dalam dan formal dalam sistem yang dipelajari tanpa adanya hubungan dengan interpretasi dunia sebagai keseluruhan.
Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan dengan pembuktia berdasarkan teori koherensi. Teori koherensi menjadi dasar dalam pengembangan ilmu dedukyif atau tematik.
Dari uraian diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa, ukuran kebenaran pada teori koherensi adalah adanya konsistensi dan presisi yang telah menjadi kesepakatan.
b. Secara historis, teori ini yang paling populer di kalangan filsuf. Yaitu teori kebenaran korespondensi. Realitas teori ini mengatakan bahwa kebenaran adalah apa yang dimiliki oleh proposisi yang berhubungan dengan cara (realitas) dunia ini. Intinya, teori ini mengataka bahwa proposisi adalah benar asalkan ada fakta yang sesuai untuk itu.
Menurut teori korespondensi, ada atau tidaknya sesuatu tidak mempunyai hubungan langsung terhadap kebenaran. Oleh karena itu, kebenaran tersebut tergantung pada kondisi yang sudah ditetapkan atau diingkari. Jika suatu pertimbangan sesuai dengan fakta, maka pertimbangan itu benar, jika tidak maka pertimbangan itu salah.
Dalam logika matematika Teori korespondensi menunjukkan bahwa suatu kalimat akan bernilau benar jika hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan tersebut sesuai atau cocok dengan keadaan yang sesungguhnya.
Sehingga, dari penjelasan singkat di atas kita dapat mengambil garis besarnya. Teori korespondensi merupakan teori persesuaian dengan kenyataan atau fakta.
c. Menurut teori pragmatisme, suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat fungsional dan memiliki manfaat dalam kehidupan praktis.
Teori pragmatisme dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu terapan. Pragmatisme menyatakan bahwa kita tidak dapat mengetahui substansi, esensi serta realitas yang tertinggi (ultimate reality).
Menurut teori pragmatisme, suatu kebenaran dan suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataa tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan manusia.
3. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Usaha meningkatkan kepecayaan diri :
Kenali diri sendiri. Jika selama ini Anda tidak percaya pada diri sendiri, bukan hal yang sulit bagi Anda untuk menyebutkan kesalahan dan kegagalan. Tetapi, pernahkah Anda berusaha melihat sisi positif dalam diri Anda? Bagi banyak orang, hal ini mungkin terasa sangat menantang.
Ingat lagi pengalaman masa lalu dan semua pencapaian Anda. Mungkin selama ini Anda tidak pernah menghargai diri sendiri atas semua yang sudah Anda lakukan. Mulailah melakukan refleksi untuk melihat lagi keberhasilan yang pernah Anda raih, baik yang besar maupun yang kecil, dan membuat Anda merasa bangga. Cara ini akan memastikan keberadaan Anda dalam kehidupan ini dan menunjukkan kepada orang-orang dan masyarakat sekitar bahwa Anda berharga sehingga menumbuhkan rasa percaya diri.
Ingat lagi pengalaman masa lalu dan semua pencapaian Anda. Mungkin selama ini Anda tidak pernah menghargai diri sendiri atas semua yang sudah Anda lakukan. Mulailah melakukan refleksi untuk melihat lagi keberhasilan yang pernah Anda raih, baik yang besar maupun yang kecil, dan membuat Anda merasa bangga. Cara ini akan memastikan keberadaan Anda dalam kehidupan ini dan menunjukkan kepada orang-orang dan masyarakat sekitar bahwa Anda berharga sehingga menumbuhkan rasa percaya diri.
Berfokuslah pada pikiran dan keyakinan positif. Alih-alih merasa tidak berdaya karena pikiran negatif, fokuskan diri pada pikiran positif yang memberikan semangat dan membangun. Ingatlah bahwa Anda adalah pribadi yang istimewa, seseorang yang layak dicintai dan dihargai oleh orang lain dan diri sendiri.
b. Kepercayaan Pada Orang Lain
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai.
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Usaha meningkatkan kepercayaan diri terhadap orang lain :
Transparan
Jangan mencoba menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Jauhkan dari segala macam agenda/rencana tersembunyi. Anda mungkin berpikir anda dapat mengelabui mereka. Namun perlu anda ketahui, kebanyakan orang memiliki intuisi yang baik, dan meskipun mereka tidak mengetahui persis apa sebetulnya rencana tersembunyi anda, mereka setidaknya memiliki perasaan yang kurang enak berada di dekat anda. Biasanya orang-orang yang mempunyai rencana tersembunyi akan terlihat dari bahasa tubuhnya.
Tulus
Hal ini mirip dengan poin nomor satu. Katakanlah sesuatu dengan jujur. Jangan coba-coba untuk mengelabui orang lain dengan kata-kata anda, seperti memberi pujian palsu atau pura-pura memberi dukungan. Sekali lagi, orang-orang mempunyai semacam detektor.
Ketika seseorang mengetahui bahwa anda betul-betul tulus, kepercayaan mereka akan meningkat kepada anda. Orang-orang menyukai kebenaran.
Perlakukanlah Selalu Orang Dengan Hormat
Semenjak kecil kita selalu diajarkan oleh orang tua dan guru kita untuk berlaku hormat pada orang lain. Namun, karena pengaruh lingkungan, nilai-nilai tersebut mulai luntur, kita malah terbawa pada kebiasaan buruk meremehkan orang lain. Hal ini termasuk perilaku membicarakan hal-hal yang kurang baik di belakang seseorang.
Ingatlah, martabat orang lain sebagai manusia, mereka berhak diperlakukan dengan hormat. Ketika orang-orang mengetahui bahwa anda selalu memperlakukan mereka dengan hormat, maka orang-orang pun akan menaruh banyak kepercayaan pada Anda.
c. Kepercayaan Pada Pemerintah
Kepercayaan terhadap pemerintah dalam sudut pandang manusia pada saat ini adalah pada titik kritis. Banyak manusia yang terombang ambing akan kabar berita yang bertebaran di media akan buruknya system pemerintahan. Karena lebih banyak kebohongan dan kejelekan yang terkuap di media sehingga banyak masyarakat yang akan menilai sisi buruknya pemerintah. Jika seandainya media yang lebih tesebar adalah kabar baik, mungkin masyarakat akan menutupi keburukan itu dengan sisi positif yang terjadi.
d. Kepercayaan Pada Tuhan YME
Kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah segalanya, pondasi bagi umatnya untuk menjalankan kehidupan. Kepercayan terhadap Tuhan YME harus disertai dengan sikap nyata. Dengan mengamalkan ilmu yang dimiliki.
Upaya meningkatkan kepercayaan diri terhadap Tuhan YME :
Dengan memperbaiki ibadah. Lebih khusyu dalam beribadah. Dan banyak mendengar ahli agama yang mengajarkan ajaran agama agar dapat menajdi contoh yang benar sesuai dengan ajaran agama sebelumnya
Komentar
Posting Komentar